Keamanan Data




  1. Autentikasi dan Integrity
Autentikasi adalah suatu langkah untuk menentukan atau mengonfirmasi bahwa seseorang (atau sesuatu) adalah autentik atau asli. Authentication atau autentikasi adalah proses verifikasi identitas dari seorang anggota yang memberikan suatu data, dan integritas dari data tersebut. Principal adalah anggota yang identitasnya telah diverifikasi. Verifier adalah anggota yang meminta jaminan identitas dari principal. Melakukan autentikasi terhadap sebuah objek adalah melakukan konfirmasi terhadap kebenarannya. Sedangkan melakukan autentikasi terhadap seseorang biasanya adalah untuk memverifikasi identitasnya. Pada suatu sistem komputer, autentikasi biasanya terjadi pada saat login atau permintaan akses.
Authentification adalah proses dalam rangka validasi user pada saat memasuki sistem, nama dan password dari user di cek melalui proses yang mengecek langsung ke daftar mereka yang diberikan hak untuk memasuki sistem tersebut. Autorisasi ini di set up oleh administrator, webmaster atau pemilik situs (pemegang hak tertinggi atau mereka yang ditunjuk di sistem tersebut. Untuk proses ini masing-masing user akan di cek dari data yang diberikannya seperti nama, password serta hal-hal lainnya yang tidak tertutup kemungkinannya seperti jam penggunaan, lokasi yang diperbolehkan.
Integrity atau Integritas data adalah jaminan bahwa data yang diterima adalah data yang sama dengan data yang dikirim. Untuk menjaga integritas data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihak- pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan, penghapusan, dan pensubstitusian data lain ke dalam data yang sebenarnya.

Faktor-Faktor Autentikasi
Tiga jenis faktor autentikasi yang umum digunakan adalah:
a.       Sesuatu yang diketahui oleh pengguna. Contoh: password, passphrase, dan PIN (Personal Identification Number)
b.      Sesuatu yang dimiliki oleh pengguna. Contoh: ID card, kartu kredit, telepon seluler, dan perangkat token
c.       Sesuatu yang ‘ada’ pada pengguna. Contoh: sidik jari, DNA, suara, pola retina, atau aspek biometrik lain.

  1. Enkripsi
Enkripsi adalah metode transformasi sebuah pesan teks ke bentuk lain yang tidak dapat dimengerti siapapun, kecuali mereka yang memiliki “kunci” (key) tertentu untuk melakukan dekripsi atau mengembalikan pesan ke bentuk semula. Enkripsi adalah mengubah plainteks (pesan asli) menjadi chipperteks (pesan hasil enkripsi).
Enkripsi merupakan bagian dari teknologi kriptografi. Jika ditinjau dari kunci yang digunakan ke dalam proses enkripsi dan dekripsi, algoritma kriptografi diklasifikasikan ke dalam tiga skema :
1.      Secret-key Cryptography
Dikenal dengan Symmetric Cryptosystem, atau juga Private-key Cryptosystem, yaitu menggunakan satu kunci yang sama untuk mengenkripsi maupun mendekripsi pesan
2.      Public-key Cryptography
Dikenal dengan Asymmetric Cryptosystem, yaitu menggunakan satu kunci untuk mengenkripsi dan satu kunci berbeda untuk mendekripsi pesan
3.      Hash Functions
Disebut juga One-way Cryptosystem, atau Message Digests, yaitu menggunakan transformasi matematikal untuk informasi enkripsi yang tak kembali. Hash functions tidak memiliki kunci karena pesan yang dienkripsi tidak dapat dikembalikan ke format semula

Kelebihan dan Kekurangan Enkripsi

Kelebihan dari Enkripsi
    • Kerahasiaan suatu informasi terjamin
    • Menyediakan autentikasi dan perlindungan integritas pada algoritma checksum/hash
    • Menanggulangi penyadapan telepon dan email
    • Untuk digital signature
Kekurangan dari Enkripsi
    • Penyandian rencana teroris
    • Penyembunyian record kriminal oleh seorang penjahat
    • Pesan tidak bisa dibaca bila penerima pesan lupa atau kehilangan kunci

  1. Firewall
Firewall adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengijinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang dianggap tidak aman. Firewall dapat berupa program atau perangkat hardware yang dirancang untuk memfilter informasi yang “hilir-mudik” di antara Internet dan jaringan private atau sistem komputer. Pada dasarnya firewall adalah “pos pemeriksaan” yang menjadi benteng pertahanan sebuah jaringan, dan karena itulah dinamakan firewall.
Jenis-jenis firewall antara lain :
1.         Personal Firewall
Personal Firewall didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari akses yang tidak dikehendaki. Firewall jenis ini akhir-akhir ini berevolusi menjadi sebuah kumpulan program yang bertujuan untuk mengamankan komputer secara total, dengan ditambahkannya beberapa fitur pengaman tambahan semacam perangkat proteksi terhadap virus, anti-spyware, anti-spam, dan lainnya. Bahkan beberapa produk firewall lainnya dilengkapi dengan fungsi pendeteksian gangguan keamanan jaringan (Intrusion Detection System). Contoh dari firewall jenis ini adalah Microsoft Windows Firewall (yang telah terintegrasi dalam sistem operasi Windows XP Service Pack 2, Windows Vista dan Windows Server 2003 Service Pack 1), Symantec Norton Personal Firewall, Kerio Personal Firewall, dan lain-lain. Personal Firewall secara umum hanya memiliki dua fitur utama, yakni Packet Filter Firewall dan Stateful Firewall.
2.         Network Firewall
Network Firewall didesain untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari berbagai serangan. Umumnya dijumpai dalam dua bentuk, yakni sebuah perangkat terdedikasi atau sebagai sebuah perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sebuah server. Contoh dari firewall ini adalah Microsoft Internet Security and Acceleration Server (ISA Server), Cisco PIX, Cisco ASA, IPTables dalam sistem operasi GNU/Linux, pf dalam keluarga sistem operasi Unix BSD, serta SunScreen dari Sun Microsystems, Inc. yang dibundel dalam sistem operasi Solaris. Network Firewall secara umum memiliki beberapa fitur utama, yakni apa yang dimiliki oleh personal firewall (packet filter firewall dan stateful firewall), Circuit Level Gateway, Application Level Gateway, dan juga NAT Firewall. Network Firewall umumnya bersifat transparan (tidak terlihat) dari pengguna dan menggunakan teknologi routing untuk menentukan paket mana yang diizinkan, dan mana paket yang akan ditolak.

Fungsi dari Firewall antara lain ;
-          Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan
-          Melakukan autentikasi terhadap akses jaringan
-          Melindungi sumber daya dalam jaringan privat
-          Mencatat setiap transaksi kejadian yang terjadi di firewall, untuk membantu pencegahan dini terhadap penjebolan jaringan

0 comments:

Post a Comment

 

Search This Blog

Followers

Labels