1. Menggunakan tag <SCRIPT>
Dengan menggunakan
cara ini, pada
saat mengakses satu
halaman HTML kita
harus menunggu sampai proses
pemanggilan halaman itu
selesai sepenuhnya, sebelum
kita menjalankan program JavaScript tersebut. Proses eksekusi kode HTML
untuk menampilkan satu halaman dilakukan dari atas ke bawah, semakin banyak
user yang mengakses halaman ini dapat menganggu proses pemanggilan tersebut.
Pada kasus dimana pemanggilan suatu
fungsi JavaScript terjadi
sebelum proses pemanggilan
kode JavaScript selesai dilakukan oleh navigator, maka akan timbul pesan
error.
Oleh
karena itu untuk menghindari kejadian diatas, maka pada umumnya letakkan tag
<SCRIPT> diantara bagian kepala dari dokumen HTML, yaitu bagian antara tag <HEAD> dan </HEAD>. Pemanggilan
fungsi JavaScript (atau disebut juga event) diletakkan di bagian badan dokumen
HTML atau bisa disebut diantara tag <BODY> dan </BODY>.
Keterangan
tambahan di dalam tag <SCRIPT> menunjukkan jenis bahasa yang digunakan
dan versinya, contohnya “JavaScript“, “JavaScript1.1“,“JavaScript1.2“ untuk
bahasa JavaScript atau bahasa lainnya, contohnya “VBScript“.
·
Script dalam tag head
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Script dalam
HEAD</TITLE>
<script
language="javascript">
//Statemen
ditulis disini...
</script>
</HEAD>
<BODY>
</BODY>
</HTML>
|
Pada
listing diatas, merupakan metode penulisan script paling umum dalam pembuatan
dokumen. Tag <script> diposisikan di dalam tag <head> yang secara
tipikal merupakan bagian inisialisasi dari sebuah dokumen yang akan di-load ke
dalam browser. Script tersebut kemudian dieksekusi melalui user-action.
·
Script dalam tag body
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Script dalam
BODY</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<script
language="javascript">
//Statemen ditulis disini...
</script>
</BODY>
</HTML>
|
Apabila script yang dibuat
ingin dijalankan bersamaan dengan loading dari sebuah dokumen, penulisan script
dapat dilakukan di dalam <body>
seperti yang terlihat pada listing diatas.
·
Script dalam tag body dan head
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Script dalam HEAD dan
BODY</TITLE>
<script
language="javascript">
//Statemen ditulis disini...
</script>
</HEAD>
<BODY>
<script
language="javascript">
//Statemen ditulis disini...
</script>
</BODY>
</HTML>
|
Ketiklah contoh berikut dan simpan ke
file Hello.html
<HTML>
<HEAD>
<SCRIPT
LANGUAGE="JavaScript">
<!--
Menyembunyikan script terhadap browser non-JavaScript
document.write("Hello
world.")
//
akhir dari penyembunyian -->
</SCRIPT>
</HEAD>
</HTML>
|
1.
Menggunakan
file ekstern
Cara
berikutnya adalah menuliskan kode program JavaScript dalam suatu file teks dan
kemudian file teks yang berisi kode JavaScript di panggil dari dalam dokumen
HTML (khusus Netscape mulai versi 3 keatas). Kode yang disisipkan
kedalam dokumen HTML adalah sebagai berikut :
<SCRIPT
LANGUAGE="Javascript" SRC="url/file.js">
</SCRIPT>
|
dimana url/file.js adalah adalah lokasi dan nama file yang berisi kode
JavaScript, jika perintah tambahan SRC tidak disertakan maka tag Script akan
mencari kode yang terletak di dalam tag Script.
2.
Melalui
event tertentu
Event
adalah sebutan dari satu action yang dilakukan oleh user, contohnya seperti
klik tombol mouse. Kodenya dapat di tulis sebagai berikut :
<tag eventHandler="kode
Javascript yang akan dimasukkan">
|
eventHandler
adalah nama dari event tersebut. Menangani Event akan mengubah halaman yang
static menjadi lebih dinamis. Event adalah hasil terhadap aksi yang dilakukan
oleh pemakai, seperti klik pada mouse, klik pada tombol submit di suatu form,
dan keluar dari halaman. Netscape mengenali sejumlah event, tetapi kita tidak
akan mendiskusinya sekarang.
0 comments:
Post a Comment